APLIKASI IHSAN DALAM KEHIDUPAN
1. Pengertian ihsan
secara bahasa dan istilah
a. Ihsan berarti itqon
fil amal, berbuat seoptimal dan sebaik mungkin dalam segala sesuatu
b. Ihsan adalah jika
engkau menyembah Allah, maka seolah-olah engkau melihat-Nya, jika tidak mungkin
yang demikian maka engkau menyadari bahwa sesungguhnya Dia melihatmu. Ini adalah
gambaran bila ihsan diaplikasikan dalam ibadah, yakni sholat yang sangat
khusyu, bila diterapkan dalam belajar, berarti belajar yang sungguh-sungguh,
dalam pekerjaan, berarti bekerja yang rajin, teliti, tekun dan sungguh-sungguh.
Dst.
c. Ihsan adalah salah
satu dari tiga pilar utama agama ( Islam, Iman dan Ihsan ). Seperti yang
diisyaratkan Rasulullah dalam hadistnya yang panjang, setelah menjawab
pertanyaan dari seseorang tentang Islam, Iman dan Ihsan beliau bersabda ” ....
Tadi itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama
kepada kalian.. ” ( Muttafaq Alaih )Islam untuk prinsip-prinsip ketaatan, iman
untuk pilar kepercayaan dan ihsan sebagai kwalitas dari keduanya. Islam tanpa
ihsan adalah kering, iman tanpa ihsan juga gersang, demikian pula ihsan tanpa
keduanya adalah omong kosong. Sebagian ulama berpendapat bahwa intisari tasawuf
Islam adalah Ihsan.
d. Sikap ihsan dalam
segala hal adalah suatu keharusan bagi setiap muslim ” Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalam
segala sesuatu ” ( H. R. Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ahnad ),
sudah merupakan sunnatullah bahwa di dunia ini hanya yang unggul dan terbaik
akan lebih mampu bertahan untuk eksis.
2. Dalil-dalil tentang
ihsan dari al-Qur’an dan Assunnah
a. Al-Qoshoh : 77 ( Dan
berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu )
b. Arrahman : 60 (
Adakah balasan untuk kebaikan selain dengan kebaikan yang setimpal )
c. Annahl : 90 (
Sesungguhnya Allah memerintahkan ( kamu ) untuk berlaku adil dan berbuat
kebajikan ( ihsan ), memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberikan pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran ).
d. Annahl : 128 (
Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang
berbuat kebajikan )
e. Al-Baqoroh : 195 (
Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik
)
f. Al-Ankabut : 69 ( Dan
orang-orang yang berjuang di jalan kami, niscaya kami berikan petunjuk kepada
mereka menuju kepada jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah itu menyertai
orang-orang yang berbuat kebajikan )
g. Dari hadist Bukhori
Muslim ( Ihsan adalah engkau menyembah
Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan kalau engkau tidak bia seolah-olah
melihat-Nya maka hendaklah engkau sadari bahwa Dia melihatmu)
h. Hadist Baihaqi (
Sesungguhnya Allah menyukai, apabila salah seorang diantara kalian mengerjakan
suatu pekerjaan maka dikerjakannya dengan baik dan sempurna ( ihsan ) ).
3. Pembagian ihsan dan
aplikasinya dalam kehidupan :
a. Ihsan kepada Allah :
1. Ihsan ibadah (
Sholat, puasa, hajji, dzikir dan do’a, iktikaf, membaca al-Qur’an dll ) dengan
memenuhi segala syarat dan rukun lahir bathin dengan sebaik mungkan.
2. Ihsan tawadhu’,dengan
senantiasa memelihara sikap merendahkan diri kepada Allah, kembali kepada-Nya,
taat mengikuti perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Lalu terus-menerus
membutuhkan kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, meminta pertolongan dari-Nya dan
bertawakkal kepada-Nya, serta tidak menambatkan hati kepada selain-Nya, baik
dalam hal cinta, takut maupun harapan.
b. Ihsan kepada diri
sendiri :
1. Ihsan akhlaq : lahir (
dalam memanfaatkan panca indra dan anggauta tubuhnya ), bathin ( dalam
ketulusan niat, tujuan, motivasi dalam amal ibadah dan kebersihan hatinya ).
Pokok-pokok akhlak baik adalah : Sabar dan bertahan terhadap gangguan,
bertawakkal kepada Allah dan percaya diri, itsar dan cinta kebaikan, adil dan
pertengahan ( kepad Allah, dalam memutuskan perkara, bagi istri-istri dan
anak-anak, dalam perkataan dan dalam keyakinan ), kasih sayang, berbuat baik,
kejujuran dan kebenaran (dalam bertutur kata, pergaulan, keinginan, berjanji
dan penampilan ), dermawan serta tawaddhu’. Dan akhlak tercela diantaranya adalah
: Dzalim ( terhadap Allah, terhadap sesama manusia dan terhadap diri sendiri ),
dengki, menipu, riya’, ujub (dengan ilmu, harta, kehormatan, kekuatan dan
dengan ibadah ), serta malas . ( malas beribadah, tidak produktif memanfaatkan
waktunya, menunda-nunda kewajiban dan kebaikan dll )
2. Ihsan cara hidup :
bermasyarakat, mencari ilmu, mencari rizki, bermasyarakat, bergaul dll
3. Ihsan mujahadah (
perjuangan ) dalam memerangi hawa nafsunya, kebodohan, kemalasan, makshiat dan
kemungkaran. Juga mujahadah dalam melaksanakan ketaatan dan kebaikan serta
dalam berdakwah, beramar ma’ruf nahi mungkar dan membangun peradaban.
4. Ihsan sabar ( sikap
teguh dan tegar dalam mengemban sesuatu dengan perasaan ridha ) : dalam ketaatan,
dalam cobaan dan dari godaan makshiat.
c. Ihsan kepada orang
lain :
1. Ihsan dalam pergaulan
: Dengan keluarga, orang tua, sanak kerabat, teman dekat, tetangga dan
masyarakat luas
2. Ihsan membentuk miliu
: keluarga dan masyarakat ( lingkungan yang tarbawy dan islamy serta kondusif
untuk pertumbuhan generasi muda dalam ketaatan kepada Allah SWT. )
d. Ihsan kepada alam
semesta :
1. Ihsan kepada binatang
( tidak menyakiti, membebani diluar kemampuannya atau menelantarkannya )
2. Ihsan kepada
tumbuh-tumbuhan ( tidak merusaknya atau memanen sebelum bisa dikonsumsi )
3. Ihsan kepada
lingkungan ( tidak mengeksploitasi berlebihan yang merusak keseimbangan
ekosistem )
4. Cerminan sikap ihsan
dalam kepribadian seseorang :
a. Ikhlash dari riya’
dan sum’ah
b. Ridha dalam
pelaksanaan tugas
c. Dawam ( kontinyu )
tidak terputus sampai tuntas
d. Shidq ( kesungguhan
yang tulus )
e. Amanah penuh tanggung
jawab dan dapat dipercaya
f. Shabar dalam proses
dan menerima kenyataan apa pun bentuknya
g. Yaqin dengan pahala
Allah
5. Karakter utama para
muhsinin :
a. Bersih dari iri dan
dengki
b. Jauh dari caci maki
c. Membenci tinggi hati
d. Menjauhi popularitas
e. Efektif dalam
memanfaatkan waktu
f. Menjauhi perkara yang
sia-sia ( Diantara hal-hal yang akan sirna dengan sia-sia : Ilmu yang tidak
diamalkan, amal perbuatan yang tidak ikhlash dan sesuai dengan sunnah
Rasulullah, harta yang tidak diinfaqkan, hati yang sunyi dari cinta, rindu dan
senang kepada Allah, badan yang tidak digunakan untuk ketaatan, cinta yang
tidak terkendali dan diridhoi Allah, pikiran yang berkelana pada hal yang
sia-sia, khidmah pada seseorang yang menjauhkan kita dari Allah dan tidak
memberikan manfaat duniawi serta takut kepada makhluq )
g. Tidak sombong dan
permisif
h. Murah senyum
berseri-seri
i.
Pemahamannya adalah belajar ( mencintai ilmu dan mengamalkannya) Ilmu adalah memindahkan
pengetahuan dari luar, lalu diletakkan dalam jiwa seseorang. Dan amal adalah
memindahkan ilmu dari jiwa keluar kepada tindakan kongkrit.
j.
Pengulangannya adalah pemahaman
k. Tidak bakhil,
grusa-grusu, bodoh dan bingung
l.
Tidak gelisah dan sedih berkepanjangan
m. Tidak berperangai
kasar dan keras
n. Tidak banyak
menentang
o. Tetap adil saat marah
p. Riang gembira
q. Lemah lembut dalam
interaksi
r.
Tulus kecintaannya
s. Sangat dapat
dipercaya dalam janji
t.
Penuh kasih sayang dan peka
u. Tabah dan tegar
v. Menjauhi sikap
berlebih-lebihan
w. Ridha dengan
ketentuan Allah
x. Menentang hawa nafsunya
y. Tidak dendam terhadap
orang yang menyakitinya
z. Tidak membicarakan
hal-hal yang tidak berguna
å. Tidak membalas caci
maki dengan yang sepadan
ä. Tidak marah bila
dihalangi
ö. Sangat kuat menahan
emosi
aa. Teliti dalam analisa
bb. Tidak bertutur kata
kasar
0 komentar:
Posting Komentar